![]() |
Gunung Sindoro |
Memotret panorama (landschape photography) merupakan objek fotografi yang paling banyak diminati selain memotret model. Banyak diminati karena hasil foto bisa menceritakan banyak hal. Mulai dari lokasi pemotretan, suasana pemandangan, ragam ekosistem, dan lain-lain. Untuk menghasilkan foto panorama yang menarik, tentu ada aturan yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini hal yang perlu diperhatikan dalam memotret panorama...
Informasi dan Persiapan Peralatan
Melakukan pemotretan panorama dibutuhkan sedikit persiapan. Apalagi jika lokasi hunting foto letaknya cukup jauh. Tak ada salahnya sebelum hunting foto, kita mencari informasi tentang lokasi panorama yang akan dipotret. Informasi ini bisa didapat dari teman sesama fotografi yang sudah pernah berkunjung ke beberapa lokasi menarik. Atau bisa juga mencari informasi melalui internet. Paling tidak anda sudah mengantongi informasi/data awal sebelum anda berangkat. Informasi awal ini cukup penting agar tidak banyak membuang waktu saat di lokasi karena masih bingung mencari spot foto terbaik. Adanya informasi ini juga membantu anda mempersiapkan peralatan fotografi yang akan dibawa.
Semua peralatan fotografi yang akan dibawa harus dibersihkan dan di cek. Yang sering terjadi biasanya keterbatasan kartu memori dan baterai. Jika anda sudah siap berangkat, otomatis peralatan yang akan dibawa serta juga harus siap.
Memaksimalkan Dof
![]() |
Foto Panorama |
Sebuah panorama yang menarik sebaiknya semua bidang foto terlihat fokus (tajam). Untuk memperoleh ketajaman pada bidang foto, caranya adalah menggunakan bukaan diafragma(aperature kecil /ditunjukan dengan angka besar), mulai dari f ¼ ke atas. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin lama kamera menyerap cahaya. Oleh karena itu, untuk menghindari getaran tangan (shaking) saat memotret panorama sebaiknya menggunakan tripod.
Menentukan POI (Point of Interest)
Sebuah foto panorama menarik mata untuk melihat kila point of interest terbentuk. Untuk menentukan foto panorama yang memiliki POI, aturan komposisi Rule of Third harus dijalankan. POI dari foto panorama umumnya memanfaatkan obyek nelayan, pohon, sekumpulan batu, perahu dan lain-lain. Pengambilan foto panorama yang tidak berdasar pada aturan Rule of Third, membuat mata kita bosan dan pikiran kita akan dibuat bingung.
Memperhatikan Latar Depan
Bagi kebanyakan penggEmar foto panorama pemula, unsur depan ini sering dikesampingkan. Padahal latar depan ini menjadi POI pada foto panorama yang dihasilkan. Latar depan ini bisa berupa bebatuan, pohon, perahu nelayan dan lain-lain. Latar depan juga akan memberikan dimensi pada foto panorama yang dihasilkan.
Memanfaatkan Unsur Line garis (lines)
Saat memotret panorama, jika kalian menemui unsur garis sebaiknya jangan disia-siakan. Pasang mata dan amati. Sebuah garis atau pattern bisa menggiring mata untuk menghasilkan foto panorama yang sangat menarik sekaligus menjadi POI bagi foto tersebut. Unsur garis ini bisa berupa deretan pohon, bayangan, pagar, tiang listrik, garis pantai, dan lain-lain.
Memotret Saat Golden Hours
![]() |
Golden Hours |
No comments :
Post a Comment